Makanan-Makanan Jepun
ONIGIRI
Onigiri adalah nama Jepun untuk makanan berupa
nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat,
atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang
kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut
Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sepit.
SUSHI
Sushi adalah makanan Jepun yang terdiri dari
nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran
mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui
campuran cuka beras, garam, dan gula.
Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk
rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi . Pada awalnya, sushi yang
ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan
ikan disebut gyoshō yang membaluri ikan
dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Penulisan sushi menggunakan
huruf kanji yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara
penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).
Ochazuke
Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepun
atau cara makan berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh
hijau, dashi atau air panas. Yūzuke adalah sebutan lain untuk nasi yang
dituangi air panas. Lauk diletakkan di atas nasi sebelum dituangi air
teh (teh hijau atau hōjicha),dashi atau air panas. Lauk yang digunakan misalnya
umeboshi, tsukemono,shiozake,nori,tsukudani, shiokara, wasabi, tarako
(mentaiko). Ochazuke
merupakan makanan pengisi perut misalnya di antara dua waktu makan atau sewaktu
masih lapar sebelum tidur. Di rumah makan tradisional atau di pemandian air
panas, tamu sering ditawari ochazuke untuk menetralkan rasa pada mulut sehabis
menikmati makanan mewah yang enak-enak.
Donburi
Donburi adalah makanan Jepun berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan di dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi.
Kuah untuk donburi bergantung pada jenis makanan, tapi pada umumnya berupa dashi dicampur kicap asin.
Mochi
Mochi adalah kuih Jepun yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepun, kuih ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepun. .
Dango
Dango adalah kuih Jepun berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4,atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepun.
Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam sos. Dango juga boleh dimakan dengan taburan bubuk kacang soya (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet. .
Sashimi
Sashimi adalah makanan Jepun berupa makanan
laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama
penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan
udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang
udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.
Tsuma adalah sebutan untuk lobak yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat
halus, daun berwarna hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti
Wakame dan Tosakanori. Sashimi
juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah
daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi,sampai
pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba.
Nabe
Nabe adalah jenis masakan Jepun yang dimasak dan
dihidangkan di dalam panci besar. Dalam bahasa Jepun, nabe berarti panci. Panci
diletakkan di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil
dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan makanan
dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya. Masakan nabe termasuk jenis masakan steamboat yang
dihidangkan untuk beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi
hidangan utama. Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang ingin memakannya,
dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Selain disebut
Naberyōri, makanan jenis ini juga disebut Nabemono. Makanan ini populer sebagai
makanan musim dingin di Jepun. Sebelum zaman Edo, orang Jepun memiliki
budaya makan "satu orang satu sampan". Pada waktu itu, masakan nabe
dihidangkan untuk satu atau dua orang. Pada zaman Meiji,masakan nabe menjadi
begitu populer, terutama masakan nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.
Diperhangatkan Oleh,
@m@r @syr@f
0 comments:
Post a Comment